Benci Jadi Cinta

Semua pasti tau Matematika kan? Matematika yaa M A T E M A T I K A
Matematika setahu saya ilmu yang mengenai hitung-hitungan dan manfaatnya sangat banyak dikehidupan kita. Hehe..
Contoh nyatanya ya dalam jual beli. Bikin bangunan juga perlu ilmu matem. Ya bisa diketahui sendirilah manfaat yang lainnya.
Bagi para siswa, kebanyakan dari mereka say NO to MATH. Ya termasuk saya (Waktu itu, sebelum suka matem). Bagi saya matematika itu sangat mengerikan, memusingkan, dan sebagainya. Saya dulunya sangat lemah dalam hal hitung-hitungan. Terbukti waktu SD, nilai 5 ke bawah itu udah biasa sama saya. Kalau udah 8, sujud syukur Alhamdulillah..
Dulu saya memang tidak bersahabat dengan matematika. Tapi, sejak kelas V SD, kami dipertemukan. Waktu itu, guru kelas saya meminta saya untuk mewakili SDN 005 untuk ikut Olimpiade Matematika. Mendengar itu, sontak saya kaget. Kenapa mesti saya? Ya karena ibuk yakin kamu bisa.
Ya, akhirnya saya terimalah tawaran itu. Namun, sudah seperti yang diduga, kalah. Tak apa, pengalaman pertama :D
Pas kelas VI, baru ada chemistry sama matem. Itu berkat didikan dari guru les saya waktu itu. Beliau berhasil membuat saya jatuh cinta pada matematika. Sejak saat itu, saya sangat cinta Matematika. Jadi, anggapan saya dulu terhadap matematika itu salah. Sangat salah malahan. Matematika itu MAS : Menantang, Asik, dan Seru :)
Sampai sekarang, matematika menjadi pelajaran favorit saya. Dan InsyaAllah akan menjadi pilihan saya saat masuk Perguruan Tinggi nanti.

Dari info yang saya dapat, ternyata Matematika untuk perguruan tinggi itu seperti ini :

Program Studi Matematika - Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Matematika sering disebut sebagai ibu sekaligus pelayan ilmu pengetahuan. Disebut sebagai ibu ilmu pengetahuan karena matematika merupakan salah satu ilmu pengetahuan dasar yang merupakan sumber dari ilmu pengetahuan terapan. Dikatakan pelayan karena matematika sering dipakai untuk membantu mempermudah penyelesaian permasalahan yang ada di dalam ilmu-ilmu lainnya.
Sejak pertama kali menuntut ilmu di SD kita telah dihadapkan dengan persoalan matematika yang sifatnya dasar dan sederhana. Mulai dari hitungan aritmatika sampai kepada penyelesaian permasalahan-permasalahan dengan menggunakan sifat-sifat aljabar seperti komutatif, asosiatif dan sifat lainnya. Di Institut Teknologi Bandung studi matematika dititik beratkan pada bagaimana caranya seseorang dapat menyederhanakan permasalahan yang ada di alam sekitarnya menjadi sebuah model matematika sehingga mempermudah untuk menemukan solusi dari permasalahan tersebut.
Untuk bisa memodelkan sebuah fenomena alam dan sosial dari yang sederhana sampai ke permasalahan yang lebih rumit maka di program studi matematika ITB teman-teman akan dibekali dengan dasar-dasar yang dibutuhkan oleh seorang matematikawan untuk penyelesaian permasalahan. Contohnya saja, kita melihat kemacetan lalu lintas yang terjadi di sekitar kita, fenomena kemacetan lalu lintas tersebut ternyata bisa kita modelkan dengan model matematika. Selanjutnya, teman-teman akan dapat menentukan penyelesaian optimal dari kemacetan lalu lintas tersebut, misalnya dengan menambah lamanya lampu merah menyala, dan lain-lain.
Tidak hanya kajian-kajian dasar matematika yang akan didapatkan. Banyak bidang kajian pilihan menarik yang bisa diambil, contohnya adalah bidang matematika keuangan, di sini diperlukan pengetahuan tentang statistika serta kalkulus yang lebih lanjut. Seorang yang mendalami bidang ini nantinya bisa menjadi analis di bidang industri keuangan. Contoh lainnya adalah kajian aljabar tingkat lanjut ternyata sangat berperan dalam bidang sistem keamanan teknologi informasi yang ditunjang dengan kajian dalam bidang matematika diskrit dan kombinatorik. Jadi tidak benar bahwa paradigma seseorang yang mengambil studi di matematika nantinya hanya akan menjadi dosen atau pengajar. Fakta menujukkan bahwa sebagian besar lulusan Program Sarjana Matematika ITB berkiprah dan bekerja di luar dunia pendidikan. Dalam Program Sarjana Matematika ITB, seseorang lebih diarahkan untuk dapat menciptakan solusi permasalahan dari fenomena-fenomena kehidupan dengan menyederhanakan permasalahan tersebut menjadi model matematika.

Prospek Kerja
  • Instansi Pemerintahan
    • Khususnya di Biro Pusat Statisktik, lulusan matematika sangat dibutuhkan untuk melakukan analisis data statistik. Di samping itu Perguruan Tinggi Negeri, Departemen Keuangan, LIPI, dan Bank Indonesia juga merupakan instansi pemerintah yang banyak membutuhkan lulusan matematika.
  • Statistik dan Industri Keuangan
    • Lulusan matematika akan sangat berperan dalam bidang industri keuangan, seperti perbankan, bursa efek, dan asuransi. Kemampuan analisis dan pemodelan matematika akan sangat diperlukan untuk melihat trend yang ada di dunia keuangan. Dengan demikian, prediksi keadaan yang akan terjadi di masa yang akan datang bisa dilakukan dengan baik. Selain itu lulusan matematika juga dapat berperan dalam masalah pemodelan, simulasi, analisis resiko, dan kontrol kualitas dalam industri keuangan, dan konsultan statistik dan aktuaria.
  • Bidang Teknologi Informasi
    • Banyak lulusan matematika yang bekerja dalam bidang teknologi informasi, baik dalam bidang produksi software ataupun dalam bidang jaringan komputer. Pengetahuan tentang teori bilangan adalah salah satu modal utama untuk menjadi ahli dalam sistem keamanan teknologi informasi. Saat ini pimpinan puncak beberapa perusahaan dalam teknologi informasi, nasional maupun multinasional, diduduki lulusan Matematika ITB 
  



Rindu Muhammadku

Demi cintaMu ya Allah
Pada Muhammad nabiMu
Ampunilah dosaku
Wujudkan harapanku
Ya Rasullallah
Siapa yang cinta pada nabinya
Pasti bahagia dalam hidupnya
Reff:
Muhammadku Muhammadku dengarlah seruanku
Aku rindu aku rindu kepadamu Muhammadku

Kau yang mengaku cinta kepada nabimu
Kau yang mengaku merindukan nabimu
Jika kau benar-benar cinta dan rindu kepada Muhammad nabimu
Buktikan
Taati perintahNya, tinggalkan laranganNya
Teladani akhlaknya
Niscaya kelak kau akan berjumpa dengan Rasullallah
Niscaya kelak kau akan berkumpul dengan Rasullallah

Kau ajarkan hidup ini untuk saling mengasihi
Ku tanamkan dalam hati kuamalkan sejak dini
Engkaulah nabi pembawa cinta
Kau bimbing kami menuju surga


Aku sangat ingin bertemu Nabi Muhammad...

Mengapa Kita Menguap?

Assalamualaikum.

Hai Sobat ! ada sedikit info nih !
Kita semua tentu perlu istirahat kan kalau udah capek, misalnya habis belajar, atau aktifitas lainnya.
Kalau capek atau malas tentu bikin ngantuk kan? (Kalau saya sih gitu)
Seperti yang kita tahu, menguap selalu identik dengan mengantuk, meskipun kajian akademis punya jawaban yang lebih ilmiah soal ini. Tim peneliti Universitas Binghamton menyimpulkan bahwa menguap ada hubungannya dengan suhu di otak kita. Artinya, menguap berfungsi untuk “mendinginkan” otak kita.

Analoginya seperti ini :
Otak kita bekerja seperti halnya komputer. Nah, komputer bisa beroperasi dengan efisien bila tetap dingin. Karena itulah dibutuhkan komponen seperti kipas, heatsink agar komputer tidak cepat panas dan berhenti bekerja.
Demikian juga kerja otak, pemanasan yang terjadi lewat aktifitas berpikir dan bergerak membuat suhu di otak meningkat tajam. Menguap pun merupakan solusi untuk mengembalikan suhu yang stabil bagi aktifitas otak itu sendiri.
Menguap juga tampaknya menjadi bagian dari sebuah momen transisi dalam otak. Seperti misalnya pada periode sebelum tidur dan setelah bangun tidur. Kondisi seperti multiple sclerosis (melibatkan disfungsi thermoregulatory), migrain dan kejang epilepsi ditengarai juga menjadi penyebab serangan menguap yang berlebihan.
So, mengapa menguap begitu mudah menular?
Para peneliti tersebut meyakini, kita sering ikut menguap bila melihat orang lain lebih dulu menguap sebagai mekanisme otomatis dan terkait dengan sugesti. Studi menunjukkan bahwa menguap juga menular mungkin terkait dengan kecenderungan ke arah empati; mencoba memahami sebuah berhubungan dengan orang lain.
Diperkirakan, 55% orang akan menguap dalam waktu lima menit setelah melihat orang lain menguap.
Uniknya, sebuah studi tahun 2007 menemukan bahwa anak-anak dengan gangguan spektrum autisme tidak meningkatkan frekuensi menguap setelah melihat video orang lain menguap. Hal ini mendukung klaim bahwa penularan dalam menguap berhubungan dengan kapasitas empatik.

Sekian dulu, Syukron^^